Bagaimana Orang Berpikir ?

Bagaimana orang berpikir? Atau bagaimana orang menarik kesimpulan? Secara garis besar ada dua macam berpikir, ada berpikir autistic dan berpikir realistic. Yang pertama mungkin lebih tepat disebut melamun. Fantasi, mengkhayal, wishful thinking, adalah contohnya. Dengan berpikir autistic orang bisa lari dari kenyataan dan melihat hidup serba gambar-gambar fantastis. Tapi lain lagi dengan berpikir realitik, itu disebut juga dengan nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Floyd L. Ruch menyebut tiga macam berpikir realistic, antara lain ada deduktif, induktif, evaluative (Ruch, 1967:336).

Berpikir logis bukanlah kebiasaan kita atau hal yang alamiah. Dan cara berpikir yang menurut kaidah logika tidak berlaku, yang biasanya kita lakukan, justru berjalan agak baik dalam kebanyakan situasi sehari-hari.

Mungkin inilah yang disebut dengan berpikir analogis, umumnya orang menggunakan perbandingan atau kontras. Misalkan seperti ini jika kamu berkata bahwa kehidupan di Yugoslavia seperti di Belanda, kamu menggunakan perbandingan. Namun, jika kamu membandingkan keadaan pedesaan Indonesia sebelum dan sesudah Orde baru, kamu menggunakan kontras.

Kita berpikir secara analogis setiap kali kita menetapkan keputusan tentang sesuatu yang baru dalam pengalaman kita, dengan menghubungkannya pada sesuatu yang sama pada masa lalu. Bila kita membeli ikan mas, karena kita menyukai ikan mas yang dulu, atau jika kita mendengar nasehat kawan, karena dahulu nasehatnya benar, kita berpikir secara analogis

(Robert J. Sternberg, 1977)

Lucunya, berpikir analogis yang tidak logis itu paling sering kita gunakan untuk menetapkan keputusan, memecahkan soal dan melahirkan gagasan baru. haha

sumber : DRS. Jalaluddin Rakhmat, MSc - Psikologi Komunikasi

Related Post



Posting Komentar