Berpikir kreatif (Creative Thinking)

Apa itu kreatifitas?

James C Coleman dan Coustance L Hammen berpendapat bahwa “thinking which produces new methods, new concepts, new understanding, new inventions,new work of art.”

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam berpikir kreatif. Pertama, kreativitas melibatkan respons atau gagasan yang baru, yang secara statistik sangat jarang. Tetapi kebaruan saja tidak cukup. Anda dapat mengatasi kepadatan penduduk di kota dengan membangun rumah-rumah dibawah tanah. Ini baru, tapi susah dilaksanakan. Kedua, kreativitas ialah dapat memecahkan persoalan secara realistis. Ketiga, kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinil, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin (MaKinnon, 1962:485).

Coba, ketika orang berpikir kreatif jenis berpikir manakah yang paling sering digunakan : deduktif, induktif atau evaluatif? Jawabannya adalah berpikir analogis. Berpikir induktif sering digunakan, justru karena tidak “selogis” berpikir deduktif. Berpikir evaluatif membantu kreativitas karena menyebabkan kita menilai ide-ide secara kritis.

George Lakoff dan Mark Johnson menjelaskan bagaimana pemikiran kreatif ini berhasil memperluas cakrawala pemikiran. Bila pemikir kreatif menganalogikan A dengan B, maka semua sifat A (dalam psikologi kognitif disebut schema) dipindahkan pada B, sehingga menambah kekayaan konseptual. Misalnya “Cinta adalah karya seni hasil bersama.” Mendengar ini, sifat-sifat karya seni bersama dipakai untuk menjelaskan cinta :

Cinta itu hasil karya

Cinta itu memerlukan kompromi

Cinta itu pengalaman estetis

Cinta memerlukan disiplin

Cinta itu kreatif

Cinta tidak dapat diperoleh dengan rumus

So, berusahalah selalu berpikir kreatif yaa teman-teman. Setiap orang pasti memiliki kreativitas yang beragam. Hem… sebagai calon jurnalis nih harus mampu terus berpikir lebih kreatif lagi untuk Cinta …

Related Post



Posting Komentar