Bahasa Gaul Versi Prof. Dr. Deddy Mulyana

Orang-orang yang punya latar belakang sosial budaya berbeda lazimnya berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut dialek, intonasi, kecepatan, volume (keras atau lemahnya) dan yang pasti adalah kosakatanya. Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan berbeda dengan cara bicara dan pilihan kata pedagang. Pun ada perbedaan antara bahasa pejabat dengan bahasa rakyat kebanyakan. Begitu juga antara cara bicara orang Jawa dengan bicara orang Batak. Perhatikanlah cara berbicara tokoh-tokoh masyarakat dinegara kita. Berdasarkan dialeknya kita bisa menebak darimana ia berasal. Pendek kata, bupati, tentara, akuntan, ahli hukum, antropolog, dokter, ahli komputer, montir, mobil, ahli masak dan petani menggunakan kosakata berbeda dalam lingkungan kerja mereka. Bahasa yang digunakan dalam suatu lingkungan sering tidak berfungsi bila digunakan dalam lingkungan lain. Suatu perkawinan tidak akan bertahan bila seorang istri yang menjadi bos suatu perusahaan sering memerintah suaminya seperti ia memerintah bawahannya di perusahaan tempat ia bekerja. Suatu percintaan mungkin akan gagal bila seorang ahli komputer sering menggunakan banyak istilah yang dikenal dalam bidangnya ketika ia ngobrol dengan pacarnya. Dalam bidang agama, kalimat-kalimat cenderung preskriptif, serba menilai dan evaluative, sementara dalam ilmu kalimat-kalimat terutama deskriptif, prediktif dan menjelaskan.

Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Bahasa subkultur ini disebut bahasa khusus (special language), bahasa gaul atau argot. Meskipun argot merujuknya pada bahasa khas yang digunakan setiap komunitas atau subkultur apa saja (termasuk kelompok seniman), argot lebih sering merujuk pada bahasa rahasia yang digunakan kelompok menyimpang (deviant group), seperti kelompok preman, kelompok penjual narkotika, kaum homoseksual/lesbian, kaum pelacur dan sebagainya. Kata monster berarti sukses besar (bukan raksasa) dalam subkultur musik cadas (rock) di Amerika. Dalam bahasa khusus subkultur kulit hitam di Amerika (disebut ebonic), bad berarti sangat bagus (bukan jelek), Charlie merujuk pada orang kulit putih, chikckenhead berarti wanita berambut pendek atau wanita tidak menarik (bukan kepala ayam) dan haircut berarti dirampok atau ditipu (bukan cukur rambut).

Penciptaan bahasa khusus ini memiliki fungsi tertentu bagi kelompok penggunanya. Pertama, sebagai kontrabudaya dan sarana pertahanan diri, terutama bagi kelompok yang hidup di lingkungan yang memusuhi mereka. Mereka berkomunikasi dengan bahasa gaul mereka yang tidak dapat di pahami kelompok luar. Kedua, argot berfungsi sebagai sarana kebencian kelompok tersebut terhadap budaya dominan, tanpa diketahui kelompok dominan dan dihukum oleh mereka. Ketiga, argot berfungsi sebagai sarana memelihara identitas dan solidaritas kelompok. Argot memungkinkan mereka mengenal orang dalam membedakan mereka dengan orang luar. 

Related Post



Posting Komentar