BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA

Sepertinya wanita dan pria mempunyai kosakata berlainan, sebagaimana sudah ada beberapa penelitian tentang ini. Salah satu sebabnya adalah sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan. Wanita dikenal lebih banyak mengenal banyak nama warna seperti Chartreuse, ecru, magenta, mauve, puce, teal, dan sebagainya.

Wanita menggunakan lebih banyak pertanyaan daripada pria dan mereka menggunakannya sebagai strategi pemeliharaan percakapan. Wanita lebih cenderung memulai giliran berbicara dengan secara langsung mengakui andil pembicara sebelumnya (“Aku setuju dengan kamu. Ayo kita ketemu jam 7 malam ini.”). sedangkan Pria cenderung tidak mengakui apa yang dikatakan sebelumnya, melainkan menyatakan pendapatnya. Karena perbedaan gaya ini, wanita mungkin lebih merasa bahwa komentar kita diabaikan sementara pria merasa bahwa mengubah topic secara tidak ragu-ragu menyatakan persetujuan. Pria cenderung mengubah topik secara tiba-tiba, sementara wanita mengubah topik secara bertahap.

Deborah Tannen (1991) mengatakan bahwa wanita cenderung menata pembicaraan secara kooperatif, sedangkan pria cenderung menatanya secara kompetitif.tannen (1990) juga berpendapat bahwa wanita cenderung terlibat dalam “pembicaraan hubungan” sedangkan pria cenderung terlibat dalam “pembicaraan laporan.” Pembicaraan hubungan berpusat pada perasaan atau memelihara hubungan dengan orang lain, sedangkan pembicaraan laporan berpusat pada informasi faktual tentang apa yang sedang berlangsung, misalnya dunia olahraga.

Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. – ILMU KOMUNIKASI Suata Pengantar   

Related Post



Posting Komentar